Selasa, 07 Oktober 2025

Dinamika Guru Profesional dan Realitasnya

Dinamika Guru Profesional dan Realitasnya

Oleh: Mulyono, S.Pd.I (Guru Madrasah Swasta)

Jatiluhuronline.com - Guru sebagai pendidik profesional dipercaya masyarakat untuk mendidik anak-anak mereka agar tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa yang tidak hanya sehat jasmani tapi juga sehat rohaninya, anak-anak di didik untuk siap meneruskan perjuangan yang telah mereka rintis.

Kepercayaan dan harapan yang diberikan masyarakat ini merupakan tantangan bagi seorang guru. Artinya, guru senantiasa berusaha sekuat tenaga memenuhi harapan masyarakat dengan sebaik-baiknya. Untuk itu, guru harus berusaha meningkatkan kualitas dirinya dengan terus menerus tanpa henti.

Guru yang berkualitas paling tidak memiliki tiga keunggulan, yaitu; keunggulan akademik, pedagogis, dan kematangan psikologis. Tanpa guru yang berkualitas, sebaik apapun kurikulum dan sarana prasarana yang dimiliki oleh sekolah, tujuan pendidikan dan pembelajaran sulit dicapai.

Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan guru harus betul-betul berkualitas. Guru yang berkualitas adalah guru yang beriman dan bertaqwa kepada Allah, memiliki kemampuan, dan keterampilan yang dibutuhkan dalam proses belajar mengajar di dalam maupun di luar kelas.

Keharusan guru memiliki kemampuan pedagogis banyak disinggung dalam Al-Qur'an maupun hadits Rasulullah Saw. Firman Allah SWT yang secara tidak langsung menyuruh setiap guru untuk memiliki kemampuan pedagogis adalah surat an-Nahl ayat 125 :

ٱدْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلْحِكْمَةِ وَٱلْمَوْعِظَةِ ٱلْحَسَنَةِ ۖ وَجَٰدِلْهُم بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ ۚ

Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik, (QS.16: 125).

Rasulullah Saw. menyuruh guru dan orang tua untuk mengetahui dan memahami perkembangan anak didiknya. Pengetahuan tersebut diperlukan agar guru dapat memperlakukan anak didiknya sesuai dengan tahap perkembangannya. Perintah tersebut ada dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud R.A :

مُرُوا أولادكم بالصلاة وهم أبناء سبع سنين، واضربوهم عليها وهم أبناء عَشْر، وفرقوا بينهم في المضاجع؛ رواه أحمد وأبو داود، وهو صحيح

Artinya: Suruhlah anak-anakmu menjalankan ibadah shalat jika mereka sudah berusia tujuh· tahun. Dan jika mereka telah berusia sepuluh tahun, pukulah dia (dengan penuh kasih sayang bila tidak mau melakukan shalat), dan pisahkanlah tempat tidur mereka.

Peran Orang tua

Jika mendefinisikan pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab memberikan bimbingan atau bantuan kepada anak didik untuk mencapai kedewasaannya. Maka orang yang paling bertanggung jawab dalam mengarahkan perkembangan anak adalah orang tua. Jadi, orang tua adalah pendidik pertama bagi anak-anaknya. Hal ini sejalan dengan sabda Rasulullah SAW. yang diriwayatkan oleh Imam Muslim ra. :

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ اَنَّهُ كَانَ يَقُوْلُ قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَ. مَا مِنْ مَوْلُوْدٍ اِلَّا يوُلَدُ عَلَى الفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يهَُوِّدَانِهِ وَينَُصِّرَانِهِ وَيُمَجِّسَانِهِ (رَوَاهُ مُسْلِمُ)

 Artinya: Tidak ada anak yang dilahirkan kecuali, dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang akan menjadikan dia Yahudi, Nasrani atau Majusi. (HR. Muslim)

Sejatinya, orang tua adalah penanggung jawah utama pendidikan anak-anaknya. Karena pertumbuhan dan perkembangan anak berjalan dengan irama yang cepat, sedang kemampuan orang tua relatif terbatas, orang tua tidak akan mampu memenuhi semua kebutuhan yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak mereka.

Oleh karena itu, orang tua memerlukan bantuan pihak lain untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan anak-anaknya. Figur yang secara profesional dipercaya masyarakat untuk membantu orang tua dalam mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan anak-anak mereka adalah guru.

Peran Pemerintah

Pemerintah memiliki peran penting dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia. Hal ini diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan diperkuat juga oleh berbagai peraturan-undangan lainnya.

Peran pemerintah dalam pendidikan sangatlah vital dan multidimensional, mencakup: penyediaan akses dan infrastruktur (sarana prasarana, sekolah di daerah terpencil, bantuan pendidikan), pengembangan sistem pendidikan (kurikulum, teknologi, pelatihan guru, penjaminan mutu), perluasan dan pemerataan pendidikan, peningkatan kualitas guru (pelatihan dan pengembangan), evaluasi dan perbaikan berkelanjutan, serta pemenuhan hak pendidikan bagi seluruh warga negara, termasuk penyandang disabilitas.

Tujuan utama pemerintah adalah menciptakan sumber daya manusia yang kompeten, berdaya saing, serta berkontribusi pada kemajuan dan kesejahteraan bangsa.

Penutup

Dinamika guru profesional mencakup upaya pengembangan diri, penguasaan kompetensi pedagogik dan profesional, serta adaptasi terhadap perubahan seperti kurikulum dan teknologi, namun realitasnya di Indonesia sering dihadapkan pada rendahnya kompetensi dan motivasi guru, distribusi guru yang tidak merata, beban administratif tinggi, serta isu kesejahteraan dan administrasi kepegawaian yang menghambat profesionalisme.

Kenyataan bahwa guru dituntut profesionalisme tinggi sementara kesejahteraannya minim adalah ironi di Indonesia, karena kesejahteraan yang memadai adalah syarat untuk meningkatkan kualitas dan motivasi mengajar. Kondisi ini diperparah dengan gaji guru, terutama guru honorer, yang seringkali jauh di bawah standar hidup layak, kurangnya dukungan pelatihan dan pengembangan profesional, serta tidak adanya perlindungan sosial yang cukup.

Pemerintah dan penyelenggara pendidikan sepatutnya memperhatikan kesejahteraan guru, padahal guru bertugas mencerdaskan anak bangsa yang akan memberikan keuntungan jangka panjang bagi bangsa. Ketika pengabdian dan dedikasi guru tak lagi dihargai, wajar saja jika muncul pertanyaan, apakah guru di hari ini adalah panggilan jiwa untuk mengabdi atau sekedar pilihan terpaksa?

Maju atau mundurnya pendidikan sangat tergantung kepada kualitas guru, karena hanya guru yang berkualitas saja yang mampu mendukung terciptanya suasana proses belajar mengajar yang kondusif.

Oleh karena itu, guru dapat disamakan dengan pasukan tempur yang menentukan kemenangan atau kekalahan dalam pertempuran. (*)

--------------------

Referensi : Dari berbagai sumber

Sabtu, 04 Oktober 2025

Polisi Kunjungi MTs YPMI Wanayasa, Ada Apa?


mtsypmi.com – MTs YPMI Wanayasa menerima kunjungan dari Anggota Bareskrim dan Kanit Intel Polisi sektor (Polsek) Kecamatan Wanayasa, kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka pembinaan serta pengarahan kepada seluruh siswa-siswi MTs YPMI Wanayasa. (Senin, 28 Juli 2025)

Dalam kegiatan ini, para peserta didik diberikan pemahaman yang mendalam mengenai tiga isu penting yang sangat relevan dengan kehidupan pelajar saat ini, yaitu kesadaran hukum lalu lintas, pencegahan kekerasan (bullying) dan
bahaya Narkoba untuk kalangan para Pelajar.

Kegiatan ini tidak hanya menambah wawasan siswa, tetapi juga upaya membentuk karakter dan kesadaran hukum sebagai bekal penting dalam kehidupan bermasyarakat.

Ungkapan terima kasih disampaikan Kepala MTs YPMI Wanayasa H. Samsul Falah, S.Ag kepada jajaran polsek Wanayasa atas kunjungan dan pembinaan tersebut.

“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas waktu, perhatian, dan pembinaan yang telah diberikan. Semoga sinergi ini terus terjalin demi mencetak generasi yang cerdas, taat aturan, dan bebas dari penyimpangan sosial”. (M)

Uji Tasmi Publik & Wisuda Tahfidz Angkatan ke 5

 


mtsypmi.com – Sabtu 21 Juni 2025, 4 siswa siswi MTs YPMI Wanayasa ikuti uji tasmi’ publik sekaligus di wisuda untuk angkatan ke-5.

Ujian tasmi tersebut bertepatan dengan pembagian raport untuk tahun ajaran 2025/2026. Para siswa diuji dihadapan para guru dan orang tua/wali siswa setelah dinyatakan layak pada tahap level 1, 2 dan 3 untuk kategori hafalan Al-Qur’an Juz 30. Semoga tetap istiqomah dalam murojaah dan mengamalkannya di kehidupan sehari-hari.

Berikut Videonya :


MTs - MA YPMI Wanayasa Jadi Tuan Rumah Lomba (LGSPP) 2024


Purwakarta, mtsypmi.com – Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) YPMI Wanayasa dengan bangga menjadi tuan rumah dalam acara bergengsi Lomba Giat Siaga, Penggalang, dan Pembina (LGSPP) tahun 2024 yang diadakan oleh Kwartir Ranting Kecamatan Wanayasa. Acara ini berlangsung dengan penuh semangat dan meriah, melibatkan berbagai elemen dari sekolah, mulai dari siswa dan guru. (08/08/2024)

Sebagai tuan rumah, MTs-MA YPMI Wanayasa telah mempersiapkan segala fasilitas dan sarana prasarana untuk memastikan kelancaran acara ini. Tidak hanya itu, sejumlah guru dari kedua madrasah juga turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. Mereka tidak hanya berperan sebagai Tuan Rumah, tetapi juga sebagai pengisi upacara pembukaan, menunjukkan komitmen dan dedikasi mereka dalam mendukung keberhasilan acara.

Upacara pembukaan berlangsung khidmat dan penuh makna, dengan penampilan dari siswa-siswi MTs-MA YPMI Wanayasa yang turut menyumbangkan bakat mereka. Beberapa siswa menjadi anggota paduan suara yang mempersembahkan lagu-lagu kebangsaan dan daerah, menciptakan suasana yang menggugah semangat nasionalisme dan kebersamaan. Selain itu, ada juga penampilan kreasi seni tari Jaipong dan tari modern yang dipersembahkan oleh siswa-siswi, menambah kemeriahan dan daya tarik acara tersebut.

Kepala MTs YPMI Wanayasa, Bapak H. Syamsul Falah, S.Ag., dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur dan bangga atas terpilihnya MTs-MA YPMI Wanayasa sebagai tuan rumah LGSPP tahun ini. “Kami merasa terhormat dan bangga dapat menjadi bagian dari acara yang luar biasa ini. Semoga kegiatan ini dapat mempererat tali persaudaraan antar sekolah dan meningkatkan kualitas pendidikan kepramukaan di Kecamatan Wanayasa,” ujarnya.

Senada dengan itu, Kepala MA YPMI Wanayasa, Bapak Drs. Ruhaena, juga menyampaikan apresiasi dan harapannya terhadap kegiatan ini. “Partisipasi aktif dari seluruh elemen sekolah menunjukkan komitmen kita dalam mendukung gerakan pramuka. Semoga melalui kegiatan ini, para siswa dapat belajar banyak tentang kepemimpinan, kerjasama, dan kreativitas,” ungkapnya.

Lomba Giat Siaga, Penggalang, dan Pembina (LGSPP) 2024 ini diharapkan dapat meningkatkan semangat kepramukaan di kalangan siswa-siswi, memperkuat solidaritas antar anggota pramuka, serta menghasilkan pembina pramuka yang lebih berkualitas di masa mendatang. Acara ini juga menjadi ajang untuk mengembangkan bakat dan kreativitas siswa, serta menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya dan seni tradisional.

Dengan demikian, MTs-MA YPMI Wanayasa tidak hanya berhasil menyelenggarakan acara dengan baik, tetapi juga menunjukkan peran pentingnya dalam mendukung pendidikan dan pengembangan karakter melalui kegiatan kepramukaan. Semoga keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk terus aktif berpartisipasi dalam kegiatan kepramukaan dan pendidikan karakter bagi generasi muda. (*)

Visitasi Akreditasi MTs YPMI Wanayasa Sukses Digelar


mtsypmi.com – Akreditasi sekolah/madrasah merupakan proses penilaian secara komprehensif terhadap kelayakan satuan atau program pendidikan yang hasilnya diwujudkan dalam bentuk pengakuan serta peringkat kelayakan yang diterbitkan oleh suatu lembaga yang mandiri dan profesional. Tujuan dari akreditasi adalah memvalidasi segala aspek yang dimiliki oleh madrasah sehingga diharapkan terjadi peningkatan mutu madrasah.

Pada hari Rabu-Kamis tanggal 18-19 Oktober tahun 2023, pelaksanaan Akreditasi MTs YPMI Wanayasa telah sukses digelar, persiapan demi persiapan telah dilakukan dan dibenahi mulai dari Administrasi Madrasah, Tenaga Pendidik dan Kependidikan, Sarana dan Prasarana, serta yang lainnya.

Setelah operator madrasah mengisi data isian akreditasi pada link sispena di website BAN SM, madrasah mempersiapkan dan melengkapi dokumen-dokumen yang diperlukan dalam visitasi akreditasi,kemudian dibentuklah tim persiapan akreditasi MTs YPMI Wanayasa dengan penanggung jawab Kepala Madrasah (H. Syamsul Falah,S.Ag) dan tim akreditasi madrasah sekaligus wakil kepala madrasah (Kamad) pada masing-masing bidang yang ada di MTs YPMI Wanayasa.

Adapun Tim Asesor yang ditugaskan oleh Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah Provinsi Jawa Barat yakni Dr. Daruri, S.Ag., M.Pd.I dan Yanto Supriyanto, S.Pd,. M.E.

Pada acara pembukaan, tim asesor Dr. Daruri, S.Ag,M.Pd.I menyampaikan ungkapan  terima kasih kepada jajaran MTs YPMI Wanayasa yang telah menerima tim asesor dengan baik dan berharap pelaksanaan visitasi dapat berjalan lancar. Beliau  juga memaparkan perihal kedatangannya  bukan untuk menakut-nakuti akan tetapi  untuk mencocokkan, memverifikasi kesesuain dokumen yang diupload pada sispena BAN SM.

Pelaksanaan Akreditasi saat ini berbeda dengan sebelumnya yang dibagi dalam 8 standar. Namun untuk saat ini akreditasi dilaksanakan dengan sistem berbasis kinerja yang dibagi dalam 4 komponen yakni Mutu Lulusan, Mutu Guru, Proses Pembelajaran dan Menejemen Pengelolaan.

Di dalam penilaian dibagi 3 bagian yaitu observasi sarana prasana, observasi proses pembelajaran dan telaah dokumen disertai dengan wawancara komponen madrasah/sekolah sehingga dihasilkan nilai yang objektif.

Kegiatan hari pertama Visitasi Akreditasi tersebut adalah Temu awal dengan Tim Asesor dengan stakeholder Madrasah (Kepala Madrasah, KTU, wakabid, Guru, Siswa, komite dan alumni) dengan penggalian data butir IASP 2020 terkait dengan Kepala Madrasah, Guru dan Siswa serta Orang Tua Siswa, Tokoh Masyarakat serta pihak luar lainnya yang melakukan kerjasama dengan Madrasah.

Pada acara pembukaan visitasi di hari pertama ini, disuguhkan dengan penampilan tari tradisional khas Jawa Barat, lagu Indonesia Raya, Mars Madrasah serta video profile MTs YPMI Wanayasa. Selain itu,  juga dihadiri oleh Kepala Kemenag Kab. Purwakarta, Camat Kecamatan Wanayasa,  Kepala Desa Wanayasa, Danramil dan Polsek Kecamatan Wanayasa, Komite Sekolah, serta seluruh dewan guru dan staf MTs YPMI Wanayasa.

Hari kedua Visitasi Akreditasi, Tim Asesor melihat proses pembelajaran di beberapa kelas VIII dan kelas IX. Setelah itu, tim asesor melakukan Observasi Lingkungan Madrasah yang meliputi Sarana dan Prasarana, serta Temu akhir.

Kepala MTs YPMI Wanayasa H. Syamsul Falah, S.Ag merasa lega dengan berakhirnya kegiatan Visitasi Akreditasi ini. Ia mengatakan selama Persiapan Akreditasi wajah-wajah tegang dari para guru,  Staf dan dewan guru mulai nampak sampai pada kegiatan Visitasi ini.

Ia berharap kegiatan Visitasi ini mendapatkan hasil yang memuaskan dari tegang menjadi senang.  Dengan selesainya seluruh rangkaian Visitasi Akreditasi hari pertama dan kedua, maka besar harapan kami semua hasil kegiatan dapat bernilai Ibadah  dan mendapat hasil predikat yang sesuai dengan harapan. (***)

Antusias Guru dan siswa MTs YPMI Wanayasa Ikuti Upacara HUT RI ke-78

 


Mtsypmi.com – Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78, para siswa-siswi beserta guru dan staf MTs YPMI Wanayasa mengikuti upacara bendera bertempat di alun-alun Kecamatan Wanayasa (Kamis, 17/08/2023).

Upacara bendera HUT RI ke-78 diisi dengan serangkaian acara seperti pembacaan teks Proklamasi, pengibaran bendera, pidato kemerdekaan hingga pembacaan doa.

Terlihat para siswa dan guru MTs YPMI Wanayasa begitu antusias mengikuti kegiatan upacara ini, tidak ketinggalan para siswa dan siswi yang tergabung dalam Tim paduan suara, Palang Merah Remaja (PMR), Pramuka dan Tim Jurnalis MTs YPMI Wanayasa ikut andil dalam kegiatan tersebut, hal itu dapat dilihat dari khidmatnya mengikuti upacara bendera hingga akhir.

Adapun tema nasional peringatan HUT yang ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2023 ini adalah “Terus Melaju Untuk Indonesia Maju”. Tema tersebut memiliki latar belakang yang kuat, dimana pencapaian yang telah diraih negara Indonesia dipandang sangat baik oleh dunia.

Selain itu, pada momentum HUT RI ke-78, kecamatan Wanayasa menggelar berbagai kegiatan lainnya, seperti pawai (arak-arakan) dari masing-maisng instansi pemerintahan yang ada di Kecamatan Wanayasa.
——————————–
Penulis : Tim Jurnalis MTs YPMI Wanayasa
Photographer : Tim Jurnalis MTs YPMI Wanayasa
Redaktur/ Editor : Moel

Gerakan Aksi Gizi


Mtsypmi.com
 – Gerakan Nasional Aksi Bergizi merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran siswa siswi dalam membiasakan konsumsi TTD (Tablet Tambah Darah), makan makanan dengan menu gizi seimbang dan aktivitas fisik.

Dalam kegiatan yang dilaksanakan secara nasional di sekolah sekolah tingkat SMP/MTS, SMA/MI, SMK, Pesantren sederajat tersebut mengusung pesan kunci, yaitu “Hidup Sehat Sejak Sekarang Untuk Remaja Kekinian”.

Seperti halnya yang dilakukan oleh para siswa-siswi MTs YPMI Wanayasa, mereka menggelar aksi gizi ini sebagai bentuk antisipasi dari mudahnya terserang penyakit akibat tidak adanya keseimbangan tubuh.

Kepala MTs YPMI Wanayasa, H. Syamsul Falah, S,Ag mengatakan, bahwa kegiatan aksi gizi ini merupakan kegiatan yang sudah diprogramkan setiap satu bulan sekali. Ia pun menyampaikan arahan dan bimbingan lain terkait dengan pentingnya menjaga kesehatan tubuh.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Wakasek Kesiswaan, Ibu Hj. Aas, ia menjelaskan bahwa kegiatan aksi gizi sbentuk upaya meningkatkan gizi remaja serta mencegah anemia pada remaja putri, sehingga mendukung pencegahan stunting.

Kegiatan yang berlangsung di Lapangan MTs YPMI Wanayasa Jumat (18/08/2023) itu, digelar sesuai dengan instruksi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, yang akan melakukan kegiatan aksi bergizi secara serentak di seluruh Indonesia. Diawali makan bersama dan minum tablet tambah darah secara serentak.

Diketahui Indonesia merupakan salah satu negara yang permasalahan kesehatannya tidak hanya mengenai defesiensi energi dan protein seperti underweight dan stunting, tapi juga gizi lebih dan defesiensi mikronutrien.

Salah satu, masalah defesiensi gizi mikro yang masih menjadi tantangan saat ini adalah Anemia. Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang dapat dialami oleh semua kelompok umur, mulai dari balita, remaja, ibu hamil sampai usia lanjut.

Masalah kesehatan dan gizi pada remaja putri menjadi fokus perhatian karena anak usia sekolah dan remaja merupakan suatu kelompok yang jumlahnya cukup besar dalam populasi penduduk Indonesia.
————————————-
Penulis : Tim Jurnalis MTs YPMI Wanayasa
Photographer : Tim Jurnalis MTs YPMI Wanayasa
Redaktur/ Editor : Moel

MTs YPMI Wanayasa Raih Kejuaraan Pada Perkemahan Pramuka Siaga-Penggalang


mtsypmi.com
- MTs YPMI Wanayasa meraih beberapa kejuaraan pada kegiatan Jambore Ranting perkemahan Pramuka Siaga dan Penggalang tingkat kecamatan Wanayasa kabupaten Purwakarta yang digelar dari tanggal  12 s.d. 15 Agustus 2023 bertempat di desa Nangerang.

Kegiatan perkemahan tersebut, MTs YPMI Wanayasa mengirimkan utusannya yang terdiri dari 1 grup pramuka putra dan 1 grup putri. Berikut perolehan kejuaraan pada perkemahan Pramuka Siaga dan Penggalang tersebut :

  1. Juara ke-1 Lomba Membuat tandu,
  2. Juara ke-1 Lomba Dance semaphore,
  3. Juara ke-2 Lomba Yel-yel, dan
  4. Juara ke-3 lomba Gapura Kreatif.

Mengenal Kitab Akhlak Lil Banin Karangan Syaikh Umar bin Ahmad Baradja


mtsypmi.com – Kitab Akhlak Lil Banin merupakan kitab yang tulis oleh Syaikh Umar bin Ahmad Baradja. Kitab ini sering dijadikan rujukan dalam proses belajar mengajar di madrasah-madrasah, pondok pesantren untuk mengajarkan anak atau para santri tentang etika dan sopan santun.

Kitab Akhlak Lil Banin merupakan kitab yang menerangkan adab atau etika sopan santun anak dimulai sejak usia dini dengan harapan anak terbiasa hormat, dan menghargai orang lain, terutama di hadapan orang yang lebih tua.

Selain itu, kitab Akhlak Lil Banin mencakup nilai-nilai baik yang harus dilakukan anak terhadap Allah dan Rasulullah SAW. berikut isi singkat kitab Akhlak Lil Banin selengkapnya.

1. Akhlak yang Harus Dimiliki Anak

Menurut kitab Akhlak Lil Banin, seorang anak harus memiliki akhlak yang baik sejak kecil supaya ia dicintai banyak orang dan diridhai Allah SWT hingga dewasa. Sebaliknya, mereka harus menjauhi akhlak buruk atau tercela agar tidak menjadi orang yang dibenci dan dimurkai Allah SWT.

2. Anak yang Sopan

Definisi anak sopan berdasarkan kitab Akhlak Lil Banin adalah yang berkata jujur, rendah hati, sabar, selalu menjalin tali silaturahmi, tidak memicu pertengkaran, dan tidak meninggikan suara saat bicara atau tertawa. Anak yang sopan juga ditandai dengan sikap hormat terhadap orangtua, guru, saudara yang lebih tua, orang yang lebih tua darinya, serta menyayangi saudara dan orang yang lebih muda darinya.

3. Akhlak terhadap Allah SWT

Nilai akhlakul karimah anak terhadap Allah SWT dapat tercermin melalui perilaku sebagai berikut:

  • Mensyukuri nikmat Allah dan beribadah hanya kepada-Nya.
  • Mengagungkan dan mencintai Allah, semua malaikat-Nya, Rasul-Nya, Nabi-Nya, dan hamba-Nya yang salih.
  • Mematuhi perintah dan menjauhi larangan-Nya

4. Akhlak terhadap Nabi Muhammad SAW

Nilai akhlakul karimah anak terhadap Rasulullah dapat tercermin melalui perilaku sebagai berikut:

  • Memuliakan Nabi SAW.
  • Memenuhi hati dengan memperbanyak cinta kepadanya sehingga lebih mencintainya daripada orangtua dan diri sendiri.
  • Mengikuti nasihat-nasihatnya dan mengamalkannya dalam kehidupan untuk mendapat kecintaan dan keridhaan Allah.

5. Sopan Santun Anak terhadap Kedua Orangtua

Seorang anak hendaknya mematuhi perintah orangtua dengan rasa suka dan rasa hormat. Buatlah hati mereka senang dengan tersenyum di hadapan mereka, mencium tangannya setiap hari, serta mendoakannya panjang umur dan sehat walafiat.

Anak harus menjaga lisan agar tidak menyakiti hati orangtua. Jangan berbohong, jangan bermuka masam kepada mereka, jangan melihat orangtua dengan tatapan tajam, dan jangan mengeraskan suara kepada mereka.

6. Sopan Santun Anak terhadap Saudara-saudaranya

Kitab Akhlak Lil Banin turut mengajarkan anak agar senantiasa bersikap sopan terhadap saudara-saudaranya. Sikap ini bisa tercermin melalui perilaku:

  • Mencintai saudara dengan tulus dan ikhlas.
  • Mengikuti nasihat mereka.
  • Menyayangi saudara yang lebih kecil.
  • Tidak mengganggu, memukul, memaki, saudara.
  • Sabar dan selalu mengalah.
  • Saling memaafkan.
  • Tidak bertengkar.

7. Sopan Santun Anak terhadap Tetangga

Dalam beberapa hadits yang diriwayatkan Rasulullah SAW, tetangga memiliki hak-hak tertentu yang harus dipenuhi agar kerukunan bertetangga tetap terjaga. Beberapa sikap terhadap tetangga yang harus diajarkan sejak dini pada anak antara lain:

  • Menjaga sopan santun.
  • Sering tersenyum.
  • Bermain dengan sopan.
  • Tidak mengambil mainan mereka tanpa izin.
  • Tidak membanggakan pakaian dan uang kepada mereka.
  • Saling berbagi.
  • Tidak mengejek.
  • Tidak mengeraskan suara saat mereka tidur.
  • Tidak mengotori dinding dan halaman rumah mereka.

Editor : MuL

Purnabakti Pendidik : Ibu Hj. Romlah


mtsypmi.com – Jum’at 4 Juli 2023 bertempat di Rumah Makan Sibungsu 3 Ciater Subang, telah dilaksanakan pelepasan purna tugas atas nama Ibu Hj. Romlah yang sudah memasuki purna bakti (pensiun) terhitung tanggal 1 Juli 2023, beliau merupakan salah satu bagian dari pendiri, guru dan tenaga kependidikan di MTs YPMI Wanayasa.

Dalam pengabdiannya dari tahun 1984, dedikasi serta peran Ibu Hj. Romlah untuk membangun MTs YPMI Wanayasa sudah memberikan loyalitas yang tinggi.

Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh kepala MTs YPMI Wanayasa Bapak H. Syamsul Falah, S.Ag dalam sambutannya.

Selain itu, Ketua Yayasan Pendidikan Munawwarotul Islam H. Edi Suhaedi, S.Pd.I juga menyampaikan kesannya atas pengabdian beliau selama di YPMI.

Pelepasan purnabakti ini digelar sebagai wujud penghargaan dan apresiasi setinggi-tingginya bagi guru dan tenaga kependidikan yang telah mengabdikan diri sebagai insan amanah, dan dengan suka maupun duka, semua tenaga, pikiran dan ide tercurah. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan pahala yang setimpal atas amal bakti sebagai guru maupun tenaga kependidikan yang selama ini dijalankan.

Acara tersebut diisi dengan pemberian cenderamata dan penghargaan serta dihadiri oleh seluruh komponen MTs dan MA YPMI yang terdiri dari ketua Yayasan, Kepala Madrasah Aliyah Drs. H. Ruhaena, para dewan guru, staf tata usaha serta penjaga sekolah. (Red)

Pelajar Sejati Karya Siswi Arini Sri Mulyani


Pelajar sejati

Karya : Arini Sri Mulyani

Kelas   : 8 B MTs YPMI Wanayasa


Gemericik hujan masih terdengar

Tak jadi penghalang tekad pelajar

Untuk tetap semangat belajar

Agar menjadi anak yang pintar

 

Seragam telah melekat rapi

Tas telah siap di pakai

Belajarlah dengan pandai

Agar semua cita-citanya tercapai

 

Seorang pelajar menjadi kebanggaan

Pendidikan yang menuntun kebenaran

Ilmu yang di dapatkan di amalkan

Agar berguna bagi semua harapan

Kamis, 17 Maret 2022

Wisuda Tahfidz MTs YPMI Wanayasa Angkatan II


Sebanyak 14 siswa-siswi MTs YPMI Wanayasa secara simbolis resmi di wisuda tahfidz Juz 30 angkatan ke-2, dari 14 siswa tersebut terdiri dari satu siswi yang hafal juz 1, dua orang siswi hafal juz 29 dan 11 orang juz 30.

Sebelumnya, ke 14 siswa-siswi itu ditetapkan secara selektif dari 40 siswa yang terdaftar setelah dilakukan uji kelayakan dan dianggap mampuh memenuhi syarat dan mengikuti wisuda. Semoga putra-putri kami menjadi generasi penghafal al-Qur’an serta mengamalkannya. aamiin. Berikut videonya :


Angkatan Pertama, Sebanyak 25 Siswa MTs YPMI Wanayasa Diwisuda Tahfidz


mtsypmi.com – Untuk yang pertama kalinya MTs YPMI Wanayasa menggelar salah satu agenda kegiatan yang sangat memorable bagi sekolah dan orang tua, yaitu Khotmil Qur’an dan Tahfidz Juz 30 yang diadakan pada Sabtu (29/01/2022).

Kegiatan ini merupakan salah satu agenda sekolah yang terprogram dan salah satu program unggulan di MTs YPMI Wanayasa.

“Wisuda Tahfidz ini merupakan yang pertama kalinya digelar di MTs YPMI, diikuti oleh 25 siswa dari 300 siswa yang sudah teruji hapalannya, kegitan ini merupakan agenda sekolah yang sudah terprogram dan menjadi salah satu program unggulan di sekolah kami,” kata H. Syamsul Falah, S.Ag selaku kepala madrasah MTs YPMI Wanayasa saat memberikan sambutan pada kegiatan tersebut.

Beliaupun menambahkan bahwa, kegiatan wisuda tersebut sebagai upaya sekolah untuk terus memberikan yang terbaik kepada orang tua siswa selaku mitra dalam tumbuh kembang anak bangsa di MTs YPMI Wanayasa.

Kegiatan ini dibuka oleh Bapak Aan Rukanda selaku MC utama dan Bapak Asep, diawali dengan proses kedatangan para wisudawan dan wisudawati sebanyak 25 peserta, suasana khidmat bertambah terasa ketika langkah para wisudawan memasuki panggung utama dan kemudian membacakan surat An-Naba secara bersama-sama.

Setelah itu, dilanjutkan dengan uji publik oleh para pembina tahfidz dan perwakilan dari orang tua siswa. Apresiasi pun diberikan kepada para peserta Wisuda Tahfidz dengan memberikan piala penghargaan Tahfidz.

Dalam agenda uji publik itu, Koordinator Lembaga Pengembangan Tarbiyatul Qur’an (LPTQ) MTs YPMI Wanayasa menyampaikan bahwa perlu adanya pengujian secara publik sebagai tahap terakhir kelulusan bagi para peserta Tahfidz, meskipun sebelumnya sudah diujikan oleh para pembimbing.

“Hal ini dilakukan karena Al-Qur’an menjadi bagian yang penting untuk dilaporkan secara langsung kepada orang tua siswa melalui uji publik dihadapan para guru, dan Al-hamdulillah kegiatan ini dapat diikuti dengan khidmat sesuai yang diharapkan guru-guru MTs YPMI” ujar Mulyono salah satu pembimbing sekaligus penguji Tahfidz MTs YPMI Wanayasa,

Kegiatan wisuda tersebut ditutup dengan salam takzim para wisudawan dan wisudawati Khotmul Qur’an dan Wisuda Tahfidz diikuti langkah peserta menuju orang tua masing-masing. Suasana haru kembali menyeruak di panggung utama Masjid Birrul Walidain YPMI, sesekali isak tangis terdengar dan pecah, doa-doa dilangitkan, airmata membasahi banyak harapan, semoga itu dapat menumbuhkan dan menghijaukan apa-apa yang sudah ditanam dalam niat baik. **

Bimbingan Guru Bersama Pengawas Madrasah


mtsypmi.com – Guru merupakan pendidik yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin.

Peranan guru sebagai pengajar dan pembimbing dalam kegiatan belajar peserta didik dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti motivasi, kematangan, hubungan peserta didik dengan guru, kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman dan keterampilan guru dalam berkomunikasi.

Jika faktor-faktor di atas dipenuhi, maka melalui pembelajaran peserta didik dapat belajar dengan baik. Guru harus berusaha membuat sesuatu menjadi jelas bagi peserta didik dan terampil dalam memecahkan masalah.

Dalam kerangka menciptakan para pendidik yang berkualitas dan kompeten, para endidik MTs YPMI Wanayasa kembali menerima bimbingan dan arahan dari pengawas madrasah Kabupaten Purwakarta, Hj. Widayanti, M.PMat bertempat di MTs YPMI Wanayasa. Jum’at, (21/014/2022).

Dalam pemaparannya, Hj. Widayanti, M.PMat merumuskan beberapa tugas pokok dan fungsi pendidik sebelum kegiatan belajar mengajar di kelas dilakukan, menurutnya peran guru selain mendidik anak, juga dianjurkan untuk terbiasa dalam menulis.

“Mari membiasakan yang benar dengan tidak membenarkan yang biasa, dengan mulai menuliskan apa yang dikerjakan dan kerjakan apa yang dituliskan” demikian ungkapan Hj. Widayanti, M.Pmat.

ia pun menyampaikan beberapa catatan penting untuk guru yang harus disiapkan saat mengajar dan tidak lupa untuk diisi, diantaranya;

  1. Buku Agenda Sekolah/Madrasah, Buku agenda kegiatan seluruh guru yang disimpan di meja piket, dan diingatkan oleh piket untuk diisi.
  2. Daftar Hadir Guru, daftar hadir yang harus diisi setiap hari saat guru datang mengajar.
  3. Buku Agenda Kelas, buku agenda yang menjadi tanggung jawab wali kelas, yang berisi segala kegiatan setiap hari di kelas.
  4. Daftar Hadir Siswa, ada daftar hadir siswa yang disimpan di kelas, yang menjadi tanggung jawab wali kelas, yang bisa diiisi oleh Ketua Kelas. Ada juga daftar hadir siswa yang dipegang oleh setiap guru mata pelajaran, yang jangan lupa untuk diiisi setiap melakukan kegiatan belajar di kelas.
  5. Jurnal Harian Guru, jurnal harian guru dibuat formatnya untuk satu format satu kelas agar terlihat pencapaian KD pada setiap kelas. Kolom yang ada pada jurnal harian guru diantaranya; nomor, hari/tanggal, KD, materi, Keterangan.
  6. Penilaian Sikap Siswa, penilaian sikap spiritual dan sosial bisa dibuat kedalam satu format, dan tetap satu format untuk satu kelas. Diisi setiap hari, hanya tulis nama siswa yang “paling baik” atau “yang melanggar”, dengan asumsi semua siswa di kelas baik. Kolom pada penilaian sikap, diantaranya; nomor, hari/tanggal, nama siswa (dikosongkan), catatan perilaku, butir sikap, tindak lanjut, dan keterangan).
  1. Buku Bimbingan Konseling (BK), buku BK ini khusus diisi oleh Guru BK setiap hari. Kolomnya berisi; nomor, hari/tanggal, nama siswa, masalah, bentuk bimbingan (individu/kelompok), jenis bimbingan (belajar/sosial/, dan tindak lanjut.

Catatan harian tersebut dilengkapi dengan administrasi guru lainnya, seperti; SK mengajar, Jadwal mengajar, Silabus, RPP, Buku Supervisi, Buku notulen rapat, Buku Penilaian Pengetahuan dan Keterampilan (PH (Per KD atau beberapa KD), PTS, PAS dan PAT)

Buat flyer yang menarik yang bertuliskan tentang beberpa hal dan dipasang pada tempat yang dapat dibaca seluruh warga sekolah/madrasah, diantaranya; Visi dan Misi, Tata tertib, Kode etik guru, Anti Buliying, Afirmasi positif lainnya tentang penguatan pendidikan karakter.

Catatan guru tersebut sesuai dengan IASP 2020. Guru diberikan kebebasan sesuai kreativitas dan inovasi guru untuk membuat format dari catatan tersebut, sesuai dengan tagline “Merdeka Belajar” Kemdikbudristek Nadim Makarim.

Kegiatan bimbingan berjalan dengan baik dan sukses hingga selesai, dan sebagai tugas untuk para guru diharapkan sudah melengkapi semua administrasi yang sudah ditentukan.

Burung irian, burung cenderawasih, cukup sekian dan terima kasih.**

Red : MoeL

PKKM MTs YPMI Wanayasa Sukses Digelar


mtsypmi.com – Penilaian Kinerja Kepala Madrasah (PKKM) adalah kegiatan yang dilakukan untuk menunjukkan proses dan hasil kerja yang dicapai Kepala Madrasah/Sekolah baik kualitas maupun kuantitas, ketepatan waktu kerja dan sebagainya, sebagaimana termuat dalam peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2007 tentang perubahan atas peraturan pemerintah No.74 Tahun 2008  dan Permendikbud No.06 Tahun 2018 Tentang penugasan guru sebagai Kepala Sekolah serta Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan No. 26017/B.B1.3/HK/2018 Tentang petunjuk teknis penugasan guru sebagai Kepala Sekolah

Berdasarkan amanat diatas, MTs YPMI Wanayasa mendapat bagian dari proses penilaian kinerja kepala sekolah dengan tujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan tenaga pendidik dan kependidikan yang didasarkan pada sistem prestasi dan sistem karir, digelar pada hari Selasa (21/12/2021) dimulai pada pukul 08.00 WIB.

Perinsip Penilaian Kinerja Kepala Madrasah dilaksanakan dengan prinsip objektif (penilaian dilakukan sesuai dengan keadaan sebenarnya), terukur (penilaian yang dilakukan dapat diukur dari segi kuantitas dan kualitatif, akuntabel (proses dan hasil penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pejabat yang berwewenang, partidipatif (penilaian dengan Kepala Sekolah terlibat secara aktif dalam seluruh proses penilaian prestasi kerja, transparan (penilaian dilakukan terbuka dan tidak bersifat rahasia).

Penilaian Kinerja Kepala Madrasah, secara juknis dinilai berdasarkan 5 komponen penilaian, yakni :

  1. Usaha pengembangan madrasah,
  2. Pelaksanaan tugas managerial.
  3. Pengembangan kewirausahaan.
  4. Supervisi kepada guru dan tenaga kependidikan.
  5. Hasil kinerja kepala madrasah.

Penilaian kinerja kepala madrasah ini dilakukan satu kali dalam satu tahun dan kumulatif 4 tahun (masa jabatan). Adapun Langkah-langkah penilaian kinerja Kepala Sekolah meliputi: persiapan, pelaksanaan, penilaian, dan penentuan nilai akhir.

Hadir dalam kegiatan penilaian kinerja kepala sekolah ini tim penilai dari Pengawas Madrasah Kabupaten Purwakarta Bu. Hj. Widayanti, M.PMat dan Bu Hj. Enen yang disambut oleh Kepala MTs YPMI Wanayasa H. Syamsul Falah, S.Ag bersama para guru dan tim ekstrakurikuler MTs YPMI Wanayasa.

Dalam pemaparannya, Hj. Widayanti, M.PMat selaku tim penilai PPKM mengatakan menyambut baik dan mengapresiasi pelaksanaan Penilaian Kinerja Kepala Madrasah di MTs YPMI, menurutnya kegiatan tersebut merupakan salah satu strategi pembinaan untuk menjaga profesionalitas dalam melaksanakan tugasnya, pembinaan karir, peningkatan kompetensi dan penjaminan mutu.

Dan setelah semua proses dijalani dengan penuh suka, duka dan komitmen, kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Berharap dan berdo’a setelah ikhtiar, Kepala MTs Wanayasa H. Syamsul Falah, S.Ag menyampakian terima kasih dan sukses kepada semua yang terlibat dalam kegiatan tersebut dan memperoleh kriteria penilaian yang sangat baik. (Mul)

Pesan Moral, Ketua Yayasan dan Kepala Madrasah untuk Siswa-siswi MTs YPMI


Mtsypmi.com – Ketua Yayasan Pendidikan Munawwarotul Islam (YPMI) KH. Edi Suhaedi menyampaikan pesan moral yang penting dihadapan para siswa-siswi MTs YPMI Wanayasa selepas melaksanakan kegiatan upacara bendera.

Beliau berpesan, bahwa sebagai siswa harus terus berjuang dalam menggapai keinginan atau cita-cita hidup dengan tetap meneladani Nabi Muhammad SAW sebagai sauri teladan yang baik.

“Rasulullah SAW sebagai sauri tauladan yang baik, diutus untuk menyempurnakan akhlak, maka sudah selayaknya kita mengikuti dan meneladani kehidupan beliau”, tuturnya.

Dengan penuh kehangatan, candaan dan semangat, beliaupun menyampaikan pesan di depan para siswa, peran serta guru dalam membimbing siswa-siswi perlu disikapi dengan penuh kasih sayang, karena tanpa adanya seorang guru tidak mungkin memperoleh ilmu yang bermanfaat sebagai wasilah keberkahan ilmu.

Pada kesempatan yang baik itu, KH. Edi pun sangat mengapresiasi kinerja guru-guru MTs YPMI yang sudah membimbing anak-anak dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.

Selain itu, menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan harus tetap diwujudkan, kebersamaan dalam menjalani segala aktivitas di lembaga pendidikan harus terus dikembangkan sebagai upaya menjadi lembaga pendidikan terdepan sesuai dengan perkembangan zaman.

Sementara itu, Kepala Madrasah MTs YPMI Wanayasa H. Syamsul Falah, S.Ag menyampaikan pesan agar para siswa terus semangat berjuang dalam mencari ilmu, agar harapan dan cita cita hidup tercapai.

“Man Jadda Wa Jadda, siapa yang bersungguh-sungguh dalam belajarnya, maka dia pasti akan berhasil mencapai apa yang dicita-citakan”, tuturnya.

Oleh karena itu, harus tetap semangat dan jangan pernah merasa bosan apalagi malas dalam mencari ilmu, karena kemalasan hanya akan menjadi hambatan dalam menggapai cita-cita. (*)

LDKS OSIS MTs YPMI Wanayasa


mtsypmi.com – Dalam rangka menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan terciptanya nilai positif dalam diri siswa, MTs YPMI Wanayasa menggelar Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) bagi seluruh pengurus OSIS baru.

LDKS ini merupakan bentuk kegiatan positif sebagai tolak ukur dalam peningkatan sumber daya siswa untuk mendalami dan memahami tentang konsep atau dasar-dasar sebuah organisasi. Tidak hanya itu, LDKS juga bertujuan untuk melatih kedisiplinan dan kekompakan antar sesama pengurus OSIS MTs YPMI Wanayasa.

Bapak Aan Rukanda, S.Ag sebagai pembina OSIS di MTs YPMi menuturkan, “Kegiatan LDKS ini penting dalam melatih kedisiplinan siswa serta mengasah mental jiwa pemimpin dari para anggota OSIS,” katanya.

Lebih lanjut beliau menambahkan bahwa kegiatan LDKS ini dilaksanakan rutin setiap tahunnya dengan tujuan agar terciptanya siswa-siswi yang disiplin, berjiwa pemimpin, dan berintegritas.

Cuaca dingin dan jauh dari orang tua seolah tidak meruntuhkan semangat peserta LDKS kali ini. Mereka malah semakin semangat dalam mengikuti semua rangkaian kegiatan.

Kegiatan LDKS ini diawali dengan upacara sebagai pembukaan kegiatan, dilanjut dengan materi-materi seperti; Motivasi dalam berorganisasi, tentang Kepemimpian, Keorganisasian, Baris-berbaris dan materi lainnya.

“Banyak sekali manfaat yang bisa diambil pada kegiatan LDKS ini, seperti mengajari untuk berani tampil di depan umum, belajar lebih mandiri, tanggung jawab dan masih banyak lagi. Intinya bermanfaat banget bagi kami.” Ujar salah satu peserta LDKS.

Kegiatan ini merupakan salah satu cara sekolah menyiapkan siswa agar sesuai visi OSIS di MTs YPMI, berusaha membuktikan untuk menjadi yang terbaik. Selain itu, dengan LDKS ini bertujuan agar siswa mempunyai jiwa kepemimpinan, kedisiplinan, kerjasama, dan taqwa kepada Allah SWT ketika menjalani pendidikan di MTs YPMI dan berkontribusi dalam OSIS guna mengharumkan nama sekolah.

“Ada nilai-nilai yang didapat setelah tiga hari kegiatan ini, seperti karakter kepemimpinan, disiplin, kerjasama, cinta tanah air, semangat belajar, kepekaan sosial. Selain itu, LDKS ini juga diarahkan untuk membentuk karakter siswa sesuai ciri khas dari MTs YPMI” tutup Bapak Aan Rukanda.

Kegiatan kali ini berlangsung selama tiga hari sejak hari Jumat (22/10/2021) hingga Minggu (21/10/2021) bertempat di lingkungan kampus MTs YPMI Wanayasa. Dari serangkaian kegiatan yang telah terjadwal, kegiatan LDKS berjalan tertib, aman dan lancar. (*)

Red: Mul

Momentum Hari Santri Nasional Sebagai Spirit Jihad YPMI Wanayasa


mtsypmi.com – Hari Santri Nasional (HSN) yang digelar setiap tanggal 22 Oktober menjadi moment bersejarah yang tak boleh dilupakan, terutama perjuangan para pahlawan bangsa yang mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan Reublik Indonesia, para kiyai dan santri pun ikut ambil bagian dalam moment tersebut.

Diantara bentuk penghormatan yang semestinya dilakukan untuk para pejuang bangsa di hari bersejarah tersebut, para santri atau pun siswa/siswi MTs dan MA YPMI Wanayasa menggelar peringatan hari santri sebagai spirit jihad fi sabilillah.

Peringatan Hari Santri digelar di lapangan upacara halaman masjid YPMI diikuti oleh seluruh santri/siswa/siswi serta dewan guru MTs dan MA YPMI. Jum’at (2/10)

Peringatan HSN menjadi bukti pengakuan negara atas jasa para ulama, kiai, dan santri dalam perjuangan merebut serta mempertahankan kemerdekaan. Kalangan pesantren yang terdiri dari ulama, kiai, dan santri memang tak bisa dilepaskan dari sejarah perjalanan bangsa ini.

Jika kita melihat sejarah, peran kalangan pesantren dalam perjuangan bangsa sangat besar. Setelah proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945, kondisi bangsa masih belum sepenuhnya aman. Para pejuang harus mempertahankan kemerdekaan melawan sisa-sisa tentara Jepang. Maka, pergerakan kaum pesantren yang dimotori para ulama, kiai, dan santri semakin dikuatkan, terutama melalui pembentukan Laskar Hizbullah di pelbagai daerah.

Peringatan HSN yang jatuh pada tanggal 22 Oktober tidak bisa dilepaskan dari semangat jihad yang dikumandangkan KH. Hasyim Asy’ari, Rais Akbar Nahdlatul Ulama, pada 22 Oktober 1945 tersebut.

Fatwa Resolusi Jihad NU digaungkan dengan pidato Hadlaratus Syeikh yang menggetarkan:
“…Berperang menolak dan melawan pendjadjah itoe fardloe ‘ain (jang haroes dikerdjakan oleh tiap-tiap orang Islam, laki-laki, perempoean, anak-anak, bersendjata ataoe tidak) bagi jang berada dalam djarak lingkaran 94 km dari tempat masoek dan kedoedoekan moesoeh. Bagi orang-orang jang berada di loear djarak lingkaran tadi, kewadjiban itoe djadi fardloe kifayah (jang tjoekoep kalaoe dikerdjakan sebagian sadja….”

Seruan KH. Hasyim Asy’ari tersebutlah yang kemudian menyalakan semangat perjuangan kalangan santri, bahkan kemudian menular dan merambah ke masyarakat luas di berbagai daerah untuk berperang melawan penjajah. (sr/m)

Workshop PKKM MTs YPMI Wanayasa


Sebagai upaya dalam peningkatan mutu pendidikan di madrasah, guru MTs YPMI Wanayasa ikuti kegiatan Workshop Pembinaan dan Pendampingan Persiapan Penilaian Kinerja Kepala Madrasah (PKKM). Kamis, (21/10/2021)

Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh staf pengajar dan tata usaha berikut kepala madrasah di lingkungan MTs YPMI Wanayasa, dan dihadiri oleh Pengawas MTs Kabupaten Purwakarta Hj. Widayanti, S.Pd., M.Pd. sebagai narasumber.

Dalam pemaparan singkatnya, Hj. Widayanti mengungkapkan bahwa fungsi diadakannya PKKM untuk meningkatkan mutu pendidikan di madrasah.

“Empat komponen penting yang menjadi dasar dalam penilaian mutu pendidikan di madrasah, yaitu mutu kelulusan, mutu guru, mutu pembelajaran dan mutu madrasah.” tuturnya.

Selain itu, dalam PKKM ini ada 5 komponen yang menjadi penilaian kinerja kepala madrasah, yakni pengembangan madrasah, pengembangan kewirausahaan, pelaksanaan tugas manajerial, dan supervisi.

Kemudian, sesuai dengan amanat undang-undang no. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, sebagai pengajar atau guru harus memiliki empat kompetensi yang sangat fundamental, yakni kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional, bahkan menurutnya harus ada kompetensi keagamaan (spiritual).

Kegiatan workshop tersebut dimulai dari pukul 08.00  sampai dengan pukul 11.00 berjalan tertib dan sudah sesuai dengan prokes. (jto/m)

Program Pembiasaan di MTs YPMI Wanayasa


Program Pembiasaan di MTs YPMI Wanayasa merupakan proses pembentukan sikap dan perilaku yang relatif menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang berulang-ulang, baik dilakukan secara bersama-sama ataupun sendiri-sendiri. Hal tersebut juga akan menghasilkan suatu kompetensi.

Kegiatan Program Pembiasaan Siswa/siswi MTS YPMI Wanayasa diarahkan dua hal, yakni : Pembentukan karakter peserta didik (religius), dan Penciptaan suasana yang kondusif (Peduli cinta lingkungan).

Diantara tujuan dari Program Pembiasaan ini merupakan proses pembentukan akhlak dan penanaman/pengamalan ajaran agama. Adapun kegiatan pembiasaan MTs YPMI Wanayasa yang terintegrasi dan dikembangkan meliputi :

  1. Bimbingan Rohani (LPTQ),
  2. Bimbingan Konseling (BK)
  3. Gerakan Literasi Sekolah, dan
  4. English Morning (Bahasa Inggris)

Bimbingan Rohani (Religius)

Bimbingan Rohani di MTs YPMI Wanayasa, adalah kegiatan rutin setiap hari sebelum kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan. Kegiatannya ini merupakan tugas seluruh siswa/siswi MTs YPMI Wanayasa setiap harinya.

Kelanjutan kegiatan ini adalah pendalaman di masing-masing bidang keagamaan yg dibimbing oleh guru Pembina yang di tunjuk oleh sekolah. Saat ini program pendalaman keagaamaan yang telah berjalan dan semakin membaik di Mts YPMI Wanayasa diantaranya ialah :

Sholat Duha, dilanjutkan dengan dzikir dan do’a, tadarus al-Qur’an (kholaqoh), hafalan surah-surat pendek (Juz 30), Tahsin (tajwid), menghafal Asmaul Husna, praktek ibadah sholat, praktek wudhu dan sholat dzuhur berjama’ah.

Untuk hari Jum’at, ba’da sholat Duha, para siswa membacakan tahlil dan surat yasin secara bersama, menyimak kultum/ceramah dari pembimbing dan sholat jum’at berjama’ah.

Gerakan Literasi Sekolah

Gerakan Literasi Sekolah adalah sebuah gerakan dalam upaya menumbuhkan budi pekerti siswa yang bertujuan agar siswa memiliki budaya membaca dan menulis sehingga tercipta pembelajaran sepanjang hayat.

Kegiatan rutin ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca. Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan peserta didik.

Gerakan Literasi Sekolah ini merupakan upaya menyeluruh yang melibatkan semua warga sekolah baik guru, peserta didik, orang tua/wali murid, dan masyarakat, sebagai bagian dari ekosistem pendidikan sehingga membutuhkan dukungan kolaboratif berbagai elemen. Upaya yang ditempuh untuk mewujudkannya berupa pembiasaan membaca yang dilakukan dengan kegiatan 15 menit membaca. Guru membacakan buku dan warga sekolah membaca dalam hati.

Program Bimbingan Konseling (BK)

Program Bimbingan dan konseling di MTs YPMI Wanayasa adalah untuk membantu individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya (seperti kemampuan dasar dan bakat-bakatnya), barbagai latar belakang yang ada (seperti latar belakang keluarga, pendidikan, status sosial ekonomi) serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya.

Selain itu bimbingan dan konseling di MTs YPMI Wanayasa yaitu untuk membantu pesrta didik dalam tugas perkembangannya agar peserta didik memiliki jiwa pancasila, religius, memiliki sikap positif, dinamis terhadap perkembangan fisik dan psikisnya, memiliki sikap mandiri secara emosional dan sosial ekonomi, memiliki pola hubungan sosial yang baik di dalam keluarga, sekolah dan masyarakat, memiliki prestasi belajar yang baik dan dapat merencanakan dan mengembangkan karirnya.

Program English Morning

English Morning atau Pembiasaan bahasa inggris di MTs YPMI Wanayasa adalah program pembiasaan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa inggris siswa. Seluruh siswa diwajibkan mengikuti program tersebut yang dilaksanakan setiap pagi sebelum KBM dimulai.

Pada kegiatan tersebut, siswa dibimbing untuk menambah vocabulary dan meningkatkan kompetensi percakapan berbahasa inggris.

Diantara tujuan Program English Morning ini adalah untuk memantapkan bahasa Inggris siswa dan dapat diimplementasikan di sekolah atau luar sekolah.

Kegiatan ini didesain khusus dengan beragam metode pembelajaran dari para pembimbing yang kompeten di bidangnya, sehingga mereka mendapatkan pengalaman belajar dan pengetahuan bahasa Inggris dengan baik, inovatif dan tak kalah bersaing di era globalisasi.

Makna Ibtida Hakiki dan Ibtida’ Idhofi


Makna Ibtida Hakiki dan Ibtida’ Idhofi

Oleh : Mulyono (Pengajar/Guru Bahasa Arab di MTs YPMI Wanayasa)

MTSYPMI.COM – Pembaca yang budiman dan yang dirahmati oleh Allah SWT, para ulama terdahulu maupun ulama modern (masa kini) dalam menyusun kitab-kitabnya selalu diawali dengan kalimat Basmallah (Bismillahir rahmanir rahim) kemudian diikuti kalimat Hamdallah (Al Hamdulillah).

Hampir semua kitab yang ditulis para ulama ini tak lepas dari kalimat-kalimat tersebut, hal tersebut dilakukan para ulama boleh jadi mengikuti susunan al-Qur’an ayat pertama (Basmallah) dan kedua (Hamdalah) dalam surat al-Fatihah.

Ketika kedua kalimat ini dijelaskan oleh para mushanif (pengarang) kitab-kitab matan, beliau menguraikan alasan memulai dengan basmalah dan diikuti hamdalah karena mengikuti susunan al-Qur’an dan merujuk pada kedua hadis yang mengisyarahkan sunat memulai suatu pekerjaan yang baik dengan basmallah dan diakhiri dengan hamdalah.

Alasan lainnya, sebagai isyarah bahwa di antara dua hadis itu tidak terjadi pertentangan (ta’arudh) dan keduanya bisa dikompromikan dengan memaknai permulaan dengan basmallah sebagai ibtida’ hakiki dan memaknai permulaan dengan hamdalah sebagai ibtida’ idhafi.

Dalam memaknai Ibtida’ Hakiki dan Ibtida Idhafi ini, dapat kita lihat dalam Busyra al-Kariim bii Syarh Masail at-Ta’lim, hal. 44.

ولا تعارض بين حديث البسملة والحمدلة؛ إذ الابتداء
– حقيقي وهو: ما تقدم أمام المقصود ولم يسبق بشيء
– وإضافي [وهو]: ما تقدم أمام المقصود سواء سبق بشيء أم لا، فحُمل خبر البسملة على الحقيقي، وخبر الحمدلة على الإضافي، ولأن في رواية بـ”ذكر الله”، وبها يندفع التعارض من أصله؛ لأنها مبيِّنة أن المراد: بأيِّ ذكر كان، فيحصل بجميع أنواعه من بسملة وحمدلة وغيرهما، كما أوضحته في الأصل

Dalam pengertian diatas, dapat kita simpulkan :
Ibtida’ Hakiki, yaitu kalimat pembuka sebelum masuk kedalam pembahasan dan tidak ada kalimat lain sebelumnya. dengan demikian, Basmallah disebut ibtida’ hakiki karena basmallah disebutkan sebelum masuk dalam pembahasan dan tidak ada kalimat lain sebelum basmallah.

Ibtida’ Idhafi, yaitu kalimat pembuka sebelum masuk dalam pembahasan, namun sebelumnya sudah ada kalimat lain. Dengan demikian, Hamdallah disebut ibtida’ idhafi karena ia disebutkan sebelum masuk dalam pembahasan namun sebelumnya ada basmallah.
Wallahu a’lam

Catatan : Para pembaca yang budiman, jika anda berminat menulis artikel seputar dunia pendidikan islam atau artikel lainnya untuk dipublikasikan di website ini, silahkan anda kirim melalui e-mail : info.ypmi@gmail.com